Senin, 29 Oktober 2012

sejarah pasar modal

PASAR MODAL I. Mengenal pasar modal A. Sejarah perkembangan pasar modal di Indonesia Bursa efek pertama kali dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda di Batavia tahun 1912. Pada masa penjajahan pada masa penjajahan pemerintahan Hindia Belanda membangun perkebunan secara besar-besaran yang memerlukan pembiayaan yang cukup besar. Pendaanaan yang paling besar diperoleh dari para penabung yg sebagian besar adalah orang Belanda dan orang Eropa. Untuk menghimpun dana tersebut pengusaha2 hindia belanda mendirikan vereniging voor de efffecten di Batavia dan sekaligus memuai perdagangan efek pd tanggal 14 Desember 1912. Dengan berkembangnya pasar modal di Batavia tersebut kemudian bursa efek dibuka juga di Surabaya tanggal 11 Januari 1925 dan di Semarang 1 Agustus 1925. Pada thn 1939 pemerintah hindia belanda memusatkan perdagangan efek di jakarta dan menutup bursa efek di semarang dan surabaya. Ketika pernag dunia II pd tgl 10 Mei 1940 bursa efek di jakarta ditutup. Masa orde baru pada thn 1949 pemerinth hindia belanda mengakui kedaulatan republik Indonesia dan pd thn 1950 pemerintah menerbitkan obligasi RI serta mendorong mendorong keinginan untuk mengaktifkan kembali bursa efek Indonesia dg tujuan untuk mencegah mengalirnya efek2 ke luar negeri. Pd thn 1958 kegiatan bursa terhenti akibat inflasi dan keadaan perekonomian yang tdk menentu. Masa orde lama perekonomian Indonesia pada orde lama mengalami tingkat inflasi sebesar 650% pd thn 1966. Kemudian pd thn 1969 mengalami penurunan menjadi 24,75%. Saat itu mulai dirancang REPELITA I. Pd thn 1976 pemerintah mengaktifkan kembali pasar modal didahului dg dibentuknya Badan Pelaksana pasar Modal, Badan Pembina Pasar Modal, dan PT Dana Reksa tahun melaui kepres no 52 tahun 1976, yang mempunyai fungsi dan tugas membina dan mengatur pelaksanaan teknis pasar modal. Pd tgl 10 Agustus 1977 pasar modal Indonesia scr resmi diakifkan kembaliyg ditandai dg adanya perdagangan saham PT semen cibinong. 1955 merupakan babak baru dlm proses pembelian saham di bursa yg ditandai dg peluncuran Jakarta Automated trading system (JATS) pd tgl 22 Mei 1995. Masa orde reformasi hingga saat ini, walaupun Indonesia mengalami kinerja yg tdk menggembirakan akibat terjadinya krisis ekonomi, pasar modal tetap mampu bertahan dan secra bertahap mengaami perbikan dan pertumbuhan. Bberapa pencapaian a.l: penetapan sistem perdagangan tanpa warkat (scripless trading), percepatan sistem penyelesaian (sttlement) dari 4 hari (T+4) menjadi 3 hari (T+3), sistem perdagangan jarak jauh (remote trading), pengembangan beragam jenis surat berharga lainnya.