Senin, 10 November 2014

Perilaku Podusen dan Perilaku Konsumen



PERILAKU KONSUMEN DAN PERILAKU PRODUSEN
Veronica Indriyani S
Kegunaan barang
Setiap  barang mempunyai nilai guna atau manfaat tersendiri sering juga disebut utilitas (Utility).
Manusia melakukan proses produksi untuk meningkatkan nilai guna suatu barang.

Kegunaan dapat digolongkan menjadi:
1. kegunaan bentuk (form utility)
              Peningkatan nilai guna suatu barang terjadi karena perubahan bentuknya.
2. Kegunaan waktu (time utility)
Peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika digunakan pada waktu yang tepat.
3. Kegunaan tempat (place utility)
Peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika berada pada tempat yang tepat.
4. Kegunaan kepemilikan (Ownership Utility)
Peningkatan niai guna suatu barang terjadi jika berada pada pemilik yang tepat.
5.  Kegunaan bahan dasar (Elementary utility)
                                Suatu barang dirasakan kegunaannya karena memiliki bahan dasar tertentu.
  
Untuk tugas dirumah baca materi nilai pakai dan nilai tukar
NILAI BARANG
  1. Nilai Pakai ialah kemampuan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan.
NP dibagi menjadi 2:
  1. Nilai pakai subyektif ialah penilaian seseorang thd suatu barang krn brg tersbut mampu memenuhi kebutuhan. Contohnya cincin tunangan leonardo
  2. Nilai pakai obyektif ialah penilaian masyarakat terhadap suatu barang  karena barang tersebut mampu memenuhi kebutuhan. Contohnya cincin sebagai perhiasan.
2. Nilai tukar ialah kemampuan suatu barang untuk ditukarkan dengan barang lain.
Nilai tukar dibagi menjadi 2:
  1. Nilai tukar subyektif, ialah penilaian seseorang terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat ditukarkan dengan barang lain. Contohnya camera bagi seorang potografer tdk mau diganti dengan handycam.
  2. Nilai tukar obyektif ialah penilaian masyarakat terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat ditukar dengan barang lain. Contohnya camera ditukar dengan hp atau handycam.
Utilitas maksimum adalah suatu kegiatan konsumsi konsumen dalam mencapai keseimbangan pasar, yaitu besar pengorbanan yang dikeluarkan sama dengan atau sebanding dengan utilitas yg didapat dari barang yang dikonsumsi
Untuk memahami utilitas maksimum berikut diuraikan 3 pendekatan ekonomi yg sdh ddikenal:
  1. Pendekatan Marginal utility atau pendekatan guna batas
  2. Pendekatan indiference curve
  3. Pendekatan garis anggaran
1.       Pendekatan Marginal Utility
Pendekatan marginal  yaitu pendekatan yang bertitik tolak pada anggapan bahwa utilitas konsumen bisa diukur atau dinyatakan dengan angka (kardinal). Pendekatan ini disebut pendekatan Kardinal. Marginal utility adalah tambahan kepuasan yang diperoleh karena tambahan unit barang yang dikonsumsi. Semakin banyak barang yang dikonsumsi maka marginal utility akan semakin menurun/berkurang (law of diminishing marginal utility) hukum Gossen I “tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan semakin berkurang apabila ia terus menerus menambah konsumsinya atas barang tersebut. Apabila konsumsi atas barang tersebut bertambah satu unit lagi, nilai guna total akan berkurang dan tambahan nilai guna akan menjadi negatif”.
Hukum Gossen II “setiap orang akan berusaha memenuhi kebutuhannya atas beberapa barang dan jasa yang dapat memberikan tingkat kepuasan yang sama”.
Konsumen akan mencapai kondisi keseimbangan atau memperoleh kepuasan maksimum dalam mengkonsumsi dua barang apabila mencapai kedua syarat berikut:
Contoh wawan mengkonsumsi apel (X) dan jeruk (Y) masing-masing 5 buah. Harga apel Rp 2.000,00 dan harga jeruk Rp 1.000,00 per buah. Anggaran yang ia miliki Rp 12.000,00. Berikut kombinasi apel dan jeruk yang dikonsumsi :
2. Pendekatan indiferen curve ialah pendekatan yang bertitik tolak pada anggapan bahwa utilitas konsumen dapat dinyatakan melalui tingkatan2 utilitas dari tingkat rendah ke tingkat tinggi (bersifat ordinal). Maka disebut pendekatan ordinal.
Karakteristik/ciri kurva indifferen adalah
Kurva menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya konsumen akan mengorbankan sejumlah barang tertentu untuk mendapatkan sejumlah barang lain.
Cembung dari titik pusat (origin). Artinya konsumen mau mengorbankan sejumlah barang untuk mendapatkan barang lainnya dalam perbandingan yang semakin mengecil.
Ada kumpulan IC yang disebut sebagai  Indifference cap, yaitu menunjukkan IC yang letaknya paling jauh dari titik origin mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Antar kurva IC pada suatu waktu tidak dimungkinkan saling perpotongan.
Anggaran yang dimiliki oleh angela sebesar Rp 10.000,00. Harga sebutir telur (barang X)  Rp 1.000,00 dan harga seekor ikan (barang Y) Rp 1.000,00. Jika semua uang dibelanjakan untuk membeli barang X maka akan mendapatkan 10 butir, dan jika semua uang dibelanjakan untuk membeli barang Y akan mendapatkan 10 ekor.
Kerjakan di buku latihan
1. Lengkapi tabel MU dan gambarkan kurva TU dan MU!
2. Berdasarkan tabel di bawah ini gambarkan kurva indifferen!
Perilaku produsen
Tujuan kegiatan produksi adalah sebagai berikut:
Untuk memenuhi kebutuhan RTK maupun RTP
Untuk mengganti barang yang sudah rusak
Untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembagan jaman dan kemajuan teknologi serta penduduk yang semakin meningkat
Untuk memenuhi pasar internasional
Untuk mendapatkan keuntungan
Untuk meningkatkan kemakmuran.
Faktor produksi memiliki hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai  output (keluaran) dari proses produksi sangat tergantung pada faktor produksi sebagai input (masukan). Semakin besar jumlah faktor produksi yang masuk dalam proses produksi semakin besar pula jumlah output yang dihasilkan.
Secara matematis fungsi produksi dinyatakan dalam rumus :
Q = f ( R,C,T,L)
Dimana :
Q= jumlah produk yang dihasilkan      f = fungsi
R = resources/sumber daya alam        C = capital
T = technology                                         L = Labour
Low of diminishing return atau hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (David Ricardo)
 “apabila faktor variabel ditambah dengan tambahan yang sama secara terus menerus terhadap faktor produksi tetap, maka hasil produksi seluruhnya akan bertambah hingga pada tingkat ttt, kemudian hasil itu semakin berkurang.
Produksi total (TP) menunjukkan jumlah produksi keseluruhan atas penggunaan berbagai alternatif jumlah tenaga kerja per unit waktu.
Produksi tenaga kerja rata-rata (average product of labour = AP) adalah produksi total (TP) dibagi jumlah unit tenaga kerja (L). AP = TP/L.
Produksi tenaga kerja marginal (marginal product of labour = MP) adalah tambahan produksi yang dihasilkan akibat bertambahnya satu unit tenaga keja yang digunakan.
                MP = ∆TP/∆L.
Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis ataupun manajer.
Pemilik bisnis : memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan.
Manajer: mengatur karyawan dan menggunakan SD perusahaan untuk usaha.
Pengusaha: berusaha mendirikan perusahaan yg menguntungkan, mencari dan mengelola SD untuk memulai suatu bisnis.
Agar berhasil, seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal
Perencanaan
Menyusun strategi, rencana bisnis, dan visi perusahaan. Hts tau apa yg akan dicapai dan bgmn cara mencapai tujuan.
Pengorganisasian
SD yg ada dikelola u/ mencapai tujuan perusahaan.
Pengarahan
Agar rencana dpt terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing karyawan dalam organisasi
Pengendalian
                apakah yang sdh dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan
Produsen sebagai penyedia barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Ada dua tipe produsen dalam melakukan kegiatan produksinya:
1. Produsen yang mengutamakan kepentingan masyarakat, dalam melakukan kegiatannya memperhatikan hal-hal sbb:
Produsen memperoleh bahan baku dengan cara yang wajar
Produsen memberikan upah yang layak kepada karyawannya dengan memperhatikan kesejahteraannya
Kegiatan produksinya tidak mengganggu lingkungan disekitarnya
Produsen mengutamakan keselamatan karyawannyadalam berproduksi
Produsen menghasilkan barang yang benar2 dibutuhkan masyarakat
Kualitas barang yang dihasilkan produsen terjamin
Harga barang yang dihasilkan produsen terjangkau oleh daya beli masyrakat
2. Produsen yang merugikan masyarakat, dalam berproduksi akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
Produsen melakukan penimbunan bahan bakusehingga produsen lain mengalami kesulitan untuk mendapatkannya
Dengan alasan efisiensi, produsen membayar upah yang rendah kepada karyawannya dan sering tidak tepat dalam pembayarannya
Produsen kurang memperhatikan keselamatan karyawannya
Produsen melakukan kegiatan produksinya yang menimbulkan pencemaran lingkungan
Kulaitas barang yang dihasilkan produsen rendah
Pelayanan produsen kepada karyawan maupun kepada pelanggan kurang memuaskan.
Isoquant
Yang dimaksud dengan isoquant adalah kurva yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang menunjukan kombinasi dua faktor produksi guna menghasilkan tingkat produksi yang sama. Kurva isoquant memiliki cirri-ciri sama dengan kurva indefferensi dalam teori prilaku konsumen.
Kurva isoquant menunjukkan  kombinasi dua faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk yang sama
Isocost
Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari titik-titik yang menunjukan kombinasi factor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Kombiniasi pengunaan Ciri-ciri kurva isocost sama dengan budget line atau kurva garis anggaran dalam teori prilaku konsumen.
Kurva isocost menunjukkan kombinasi dua faktor produksi dengan  biaya yang sama.
Jumlah Produksi Optimum
Perusahaan dikatakan menghasilkan produk secara optimum apabila perusahaan tersebut dengan jumlah produksi tertinggi dan pada saat itu perusahaan menghasilkan dengan kombinasi factor produksi yang paling rendah biayanya (Least Cost Combination).
Secara garis besar Least Cost Combination tercapai saat kurva isocost bersinggungan dengan kurva isoquant
Kerjakan dibuku latihan
a.Lengkapi tabel MP dan AP
b. Gambarkan kurva TP, MP dan AP (berilah penjelasan).

Selasa, 15 Juli 2014

PASAR DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR



PASAR, PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR


A. PENGERTIAN PASAR
Pasar secara konkret adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual. Dalam ilmu ekonomi, pengertian pasar lebih dititikberatkan pada kegiatan jual belinya. Pasar dapat terbentuk di mana saja dan kapan saja. Pasar dalam arti luas adalah terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli.
Syarat-syarat terbentuknya pasar:
1. Adanya penjual
2. Adanya pembeli
3. Adanya barang atau jasa yang diperjualbelikan
4. Terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli

FUNGSI PASAR
 1. Fungsi Distribusi
Dalam kegiatan distribusi, pasar berfungsi mendekatkan jarak antara konsumen dengan produsen dalam melaksanakan transaksi. Dalam fungsi distribusi, pasar berperan memperlancar penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
2. Fungsi Pembentukan Harga
Pasar berfungsi sebagai pembentuk harga pasar, yaitu kesepakatan harga antara penjual dan pembeli.
3. Fungsi Promosi
Pasar merupakan sarana paling tepat untuk ajang promosi. Pelaksanaan promosi dapat dilakukan dengan cara memasang spanduk, membagikan brosur, membagikan sampel, dll.

BENTUK PASAR
 a. Pasar menurut Pelayanan dan Kelengkapannya
1.Pasar tradisional
Dalam pasar tradisional, pembeli dilayani langsung oleh penjual, sehingga dimungkinkan masih terjadi tawar menawar harga. Contoh pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Johar di Semarang.
2.Pasar modern
Dalam pasar modern, pelayanan dilakukan secara mandiri dan dilayani oleh pramuniaga.
b. Pasar menurut Fisik
1.Pasar kongkret/riil
 adalah pasar di mana penjual dan pembeli bertemu langsung dan barang yang diperjualbelikan benar-benar ada. Ciri-cirinya: transaksi tunai, barang dapat  langsung dibawa,barang yang diperjualbelikan benar-benar ada dan penjual pembeli bertemu langsung.
2.Pasar abstrak
adalah pasar di mana penjual dan pembali tidak bertemu secara langsung dan barang yang diperjualbelikan tidak tersedia secara langsung. Ciri-cirinya: transaksi berlandaskan rasa percaya, penjual pembeli berada di tempat yang berbeda, barang yang diperjualbelikan tidak tersedia (hanya contohnya saja).
c. Pasar menurut Waktu Terjadinya
  1. Pasar harian, pasar yang penyelenggaraannya setiap hari.
  2. Pasar mingguan, pasar yang penyelengggaraanya setiap seminggu sekali.
  3. Pasar bulanan, pasar yang penyelenggaraanya sebulan sekali.
  4. Pasar tahunan, pasar penyelenggaraannya setahun
  5. Pasar temporer, pasar yang terjadi pada even2 ttt.
d. Pasar  menurut Luas Wilayah Kegiatannya
  1. Pasar lokal
pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi daerah tertentu, barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
  1. Pasar nasional
pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah satu negara, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan masyarakat negara tersebut.
  1. Pasar regional
adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa negara di wilayah tertentu dan biasanya didukung dengan perjanjian kerjasama misalnya AFTA di wilayah Asia Tenggara.
  1. Pasar internasional/pasar dunia
 adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi seluruh kawasan dunia, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan semua masyarakat dunia
e. Pasar menurut Barang yang Diperjualbelikan
  1. Pasar barang konsumsi
adalah pasar yang memperjualbelikan barang yang secara langsung dapat dikonsumsi, misalnya pasar sembako, pasar buah.
  1. Pasar barang produksi
adalah pasar yang memperjualbelikan barang produksi atau faktor-faktor produksi, misalnya pasar bibit ikan, pasar mesin-mesin pabrik, bursa tenaga kerja.
 f. Pasar menurut Bentuk/Organisasi Pasar
  1. Pasar persaingan sempurna (perfect competition market), adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga harga tidak bisa ditentukan oleh masing-masing penjual/pembeli.
Ciri-cirinya:
·      Pengetahuan penjual dan pembeli sempurna
·      Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar
·      Penjual dan pembeli banyak
·      Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen
2. Pasar persaingan tidak sempurna (imperfect competition market), adalah pasar di mana jumlah pembeli lebih banyak daripada jumlah penjual.
Ciri-ciri:
·      Pengetahuan pembeli tentang pasar terbatas
·      Terdapat hambatan untuk memasuki pasar
·      Jumlah penjual sedikit
·      Barang yang diperjualbelikan heterogen
Pasar persaingan tidak sempurna dibedakan menjadi:
a.      Pasar monopoli,
adalah pasar yang sepenuhnya dikuasai satu penjual. Contoh: PLN menguasai listrik di Indonesia.
Ciri-ciri:
1.    Terdapat satu penjual dan banyak pembeli.
2.    Harga ditentukan oleh penjual.
3.    Tidak ada barang lain yang dapat menggantikan barang yang diperjualbelikan.
4.    Ada rintangan bagi penjual baru yang ingin masuk.
Penyebab timbulnya pasar monopoli:
1.    Ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang
2.    Penggabungan dari berbagai perusahaan
3.    Adanya hak paten atas hasil karya
Hambatan yang terjadi pada pasar monopoli:
1.    Penetapan harga serendah mungkin
2.    Adanya kepemilikan terhadap hak paten/hak cipta dan hak eksklusif
3.    Pengawasan yang ketat terhadap agen dan distributor
4.    Adanya skala ekonomis yang sangat besar
5.    Memiliki sumber daya yang unik
Kelemahan Pasar Monopoli
1.    Hilang atau berkurangnya tingkat kesejahteraan konsumen
2.    Menimbulkan eksploitasi terhadap konsumen dan pekerja
3.    Memburuknya kondisi makro ekonomi nasional
4.    Membruknya kondisi perekonomian Internasional

Kelebihan Pasar Monopoli
1.    Mampu mengakumulasi laba super normal dalam jangka panjang
2.    Menghasilkan output yang besar melalui peningkatan efisiensi
3.    Mampu meningkatkan investasi ekonomi
4.    Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pengaturan harga dua tingkat ( two tier pricing)
b.      Pasar duopoli
yaitu pasar yang dikuasai oleh dua penjual. Contoh: Caltex dan Pertamina menguasai minyak pelumas.
Ciri-ciri:
1.    Terdapat dua penjual dan banyak pembeli.
2.    Harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual
c.       Pasar oligopoli
 yaitu pasar yang dikuasai oleh beberapa penjual. Contoh: Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki menguasai sepeda motor.
Ciri-ciri:
1.    Terdapat beberapa penjual dan banyak pembeli
2.    Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen
3.    Terdapat hambatan bagi penjual baru
4.    Adanya saling ketergantungan
5.    Penggunaan iklan sangat intensif

Kelebihan Pasar Oligopoli
1.     Hanya sedikit perusahaan dalam Industri membuat saingan juga menjadi sedikit.
2.     Oligopoli dengan produk difensiasi lebih mudah memprediksi reaksi-reaksi dari perusahaan lawan
3.     Oligopoli dengan produk yang homogen memiliki rintangan masuk ke dalam pasar yang relatif kecil


Kelemahan Pasar Oligopoli
1.        Efisiensi hanya dicapai jika perusahaan memproduksi output dalam skala yang sangat besar
2.        Pengambilan keputusan yang sangat kompleks karena terdapat kompetisi non harga
3.        Membutuhkan kemampuan manajemen yang sangat baik karena kompleksnya persaingan
d.      Pasar monopolistik
 yaitu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menjual barang yang sama tetapi dengan berbagai macam variasi.
Ciri-ciri:
1.    Terdapat banyak produsen
2.    Barang yang diperjualbelikan sama tetapi dengan berbagai macam variasi
3.    Adanya kemudahan bagi produsen baru untuk menawarkan produknya
4.    Selalu terbuka peluang untuk menciptakan persaingan

Kelebihan Pasar Monopolistik
1.    Daya monopoli yang  relatif  kecil menyebabkan kesejahteraan yang hilang relatif  kecil.
2.    Kelebihan kapasitas produksi relatif kecil
3.    Kenikmatan konsumen yang tinggi karena beragamnya produk, peningkatan kualitas, dan meningkatnya kebebasan konsumen dalam memilih output

Kelemahan Pasar Monopolistik
1.     Permintaan yang sangat elastic
2.     Harga jual masih lebih besar daripada biaya marjinal
3.     Kapasitas berlebih
4.     Jika output ditambah melebihi output keseimbangan, maka akan terjadi kerugian.
e.       Pasar monopsoni
 yaitu pasar dimana terdapat banyak penjual tetapi pembelinya hanya satu.
Ciri-ciri:
1.    Terdapat banyak produsen
2.    Pembeli hanya satu
3.    Para produsen bersaing keras untuk memberikan pelayanan dan harga serendah mungkin

B. Peran pasar dalam perekonomian
  1. Peranan pasar bagi produsen
    1. Sebagai tempat untuk mempromosikan barang.
    2. Sebagai tempat untuk menjual hasil produksi.
    3. Sebagai tempat untuk memperoleh bahan produksi.
  2. Peranan pasar bagi konsumen
a.     Memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang kebutuhan
b.    Sebagai tempat bagi konsumen untuk menawarkan sumber daya yang dimiliki
  1. Peranan pasar bagi pemerintah
a.       Sebagai penunjang kelancaran pembangunan
b.      Sebagai sumber pendapatan negara

A.     Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas.
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
1.      Harga barang itu sendiri.
2.      Harga barang substitusi (pengganti) eja.
3.      Harga barang komplementer (pelengkap)
4.      Jumlah Pendapatan
5.      Selera konsumen
6.      Intensitas kebutuhan konsumen
7.      Perkiraan harga di masa depan
8.      Jumlah penduduk


Tabel 17.3 Permintaan Jeruk Desi
Dari tabel di atas bisa dibuat grafik. Kurva permintaan ini memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus). Berikut adalah kurva permintaan Buah Jeruk :

    1. Penawaran

Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
"Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
Faktor-faktor yang Memengaruhi Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu.
Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi penawaran:
  • Harga barang itu sendiri
  • Harga barang pengganti
  • Biaya produksi
  • Kemajuan teknologi.
  • Pajak
  • Perkiraan harga di masa depan
Kurva Penawaran
Kurva penawaran mempunyai kemiringan positif artinya variable – variabelnya bekerja dalam arah yang sama. Kurva penawaran miring dari kiri bawah ke kanan atas.
Untuk membuat kurva penawaran kita gunakan tabel yang ada sebelumnya. Dibawah ini adalah kurva penawaran yang bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Kurva penawaran mempunyai slope positif, artinya jumlah barang yang ditawarkan berbanding lurus dengan harga barang. Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan.


Fungsi Permintaan dan Fungsi Penawaran

Bentuk Umum fungsi permintaan dan fungsi penawaran:

P = a – bQ atau Q = a – bP

Quantity = jumlah barang
Price = harga barang
a dan b = konstanta

Rumus-rumus untuk mencari fungsi permintaan dan fungsi penawaran
1.   P –  P1  = Q –   Q1
      P2 – P1  = Q2 – Q1

2.   m = P2 – P1
             Q2 – Q1
      P – P1 = m (Q – Q1)

3.   m = P2 – P1
              Q2 – Q1
      P – P1 = m (Q – Q1)

4    Q + P = 1           
       a + b

5.   Syarat harga tertinggi dan harga terendah jika Q = 0

6.   Syarat barang bebas jika P = 0

Contoh:
1.   Dik bila harga Rp 50 jumlah yang dibeli 40 unit dan bila harga naik menjadi Rp 60 jumlah yang dibeli 20 unit.
      Tentukan:
a.     fungsi permintaan
b.     harga tertinggi
c.      bila yang dibeli 50 unit berapa tingkat harga
d.     bila tingkat harga Rp 40 berapa jumlah permintaannya

Jawab:
      a1. P1 = 50       Q1 = 40
            P2 = 60    Q2 = 20    
            P –  P1  = Q –   Q1
            P2 – P1  = Q2 – Q1

            P –  50  = Q – 40
            60 – 50 = 20 – 40

            P –  50  = Q – 40
            10      =    –20

            -20P + 1000 = 10Q – 400           
            -20P = 10Q – 400 – 1000         
            -20P = 10Q – 1400                   
            P = -½Q + 70                                                            
            Jadi fungsi permintaannya P = -½Q + 70

      a2. m = P2 – P1
                    Q2 – Q1
                   m = 60 – 50 = 10 = -½        
             20 –40    -20
     
             P – P1 = m (Q – Q1)
             P – 50 = -½(Q – 40)
             P – 50 = -½Q + 20
             P = -½Q + 20 + 50
             P = -½Q + 70
             Jadi fungsi permintaannya P = -½Q + 70

      a3. m = Q2 – Q1
                     P2 – P1
            m = 20 – 40 = 20 = -2         
                   60 – 50   -10
             Q – Q1 = m (P – P1)
             Q – 40 = -2(P – 50)            
             Q – 40 = -2P + 100
            Q = -2P + 100 + 40
            Q = -2P + 140
            Jadi fungsi permintaannya Q = -2P + 140

      b.   Syarat harga tertinggi jika Q = 0
            P = -½Q + 70  
            P = -½(0) + 70
             P = 0 + 70
             P = 70
            Jadi harga tertinggi sebesar Rp 70

      c.    Bila yang dibeli (Q) = 50 unit
            P = -½Q + 70  
            P = -½(50) + 70        
             P = -25 + 70
             P = 45
            Jadi bila yang dibeli 50 unit tingkat harganya Rp 45

      d.   Bila tingkat harga (P) = 40
            Q = -2P + 140  
            Q = -2(40) + 140        
             Q = -80 + 140
             Q = 60 unit
            Jadi bila tingkat harga Rp 40 jumlah yang dibeli 60 unit


2.   Diktehui fungsi permintaan Q = 200 – 4P
      Tentukan:
a.     harga tertinggi
b.     bila tingkat harga Rp 30 berapa yang diminta
c.      bila yang dibeli 100 unit berapa tingkat harga
     
      Jawab:
a.     Syarat harga tertinggi bila Q = 0        
      Q = 200 – 4P                                            
      0 = 200 – 4P                                            
      4P = 200                                                   
             P = 50
     
      b.   Bila harga (P) = Rp 30       
             Q = 200 – 4P
             Q = 200 – 4(30)
             Q = 200 – 120
             Q = 80

c.      Bila yang dibeli 100 unit      
      Q = 200 – 4P                
      100 = 200 – 4P                   
      100 – 200 = -4P                 
      - 100 = -4P
      25 = P

3.   Dik bila harga Rp 60 jumlah yang dijual 40 unit dan bila harga naik menjadi Rp 80 jumlah yang dijual 80 unit.
      Tentukan:
a.     fungsi penawaran
b.     harga terendah
c.      bila yang dijual 100 unit berapa tingkat harga
d.     bila tingkat harga Rp 50 berapa jumlah penawarannya

      Jawab:
      a1. P1 = 60       Q1 = 40
            P2 = 80    Q2 = 80    
            P –  P1  = Q –   Q1
            P2 – P1  = Q2 – Q1

            P –  60  = Q – 40
            80 – 60 = 80 – 40
            P –  60  = Q – 40
               20      =    40

            40P – 2400 = 20Q – 800         
            40P = 20Q – 800 + 2400          
            40P = 20Q +1600                     
            P = ½Q + 40                                    
            Jadi fungsi penawarannya P = ½Q + 40

      a2. m = P2 – P1
                    Q2 – Q1
            m = 80 – 60 = 20 = ½         
                   80 – 40    40

             P – P1 = m (Q – Q1)
             P – 60 = ½(Q – 40)            
             P – 60 = ½Q – 20
             P = ½Q – 20 + 60
             P = ½Q + 40
             Jadi fungsi penawarannya P = ½Q + 40

      a3. m = Q2 – Q1
                   P2 – P1
            m = 80 – 40 = 40 = 2          
                   80 – 60    20
           
             Q – Q1 = m (P – P1)
             Q – 40 = 2(P – 60)
             Q – 40 = 2P – 120
             Q = 2P – 120 + 40
             Q = 2P – 80
             Jadi fungsi penawarannya Q = 2P – 80

      b.   Syarat harga terendah bila Q = 0
            P = ½Q + 40
             P = ½(0) + 40  
             P = 0 + 40        
             P = 40
            Jadi harga terendah sebesar Rp 40

      c.    Bila yang dijual (Q) = 100 unit
            P = ½Q + 40    
            P = ½(100) + 40        
             P = 50 + 40
             P = 90
            Jadi bila yang dijual 100 unit pada tingkat harga Rp 90

      d.   Bila tingkat harga (P) = 50
            P  = ½Q + 40           
            50 = ½Q + 40          
            50 – 40 = ½Q
            10 = ½Q
            20 = Q
            Jadi bila tingkat harga Rp 50 jumlah yang dijual 20 unit




    1. Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar (market equilibrium) akan tercapai jika jumlah produk yang diminta sama dengan jumlah produk yang ditawarkan, atau harga produk yang ditawarkan sama dengan harga produk yang diminta pembeli. Pada saat itu akan terjadi transaksi antara penjual dan pembeli, karena telah terjadi kesepakatan mengenai harga dan atau jumlah produk.
Berikut ini gambar 3.1 mengenai keseimbangan pasar antara kurva penawaran yang berpotongan dengan kurva permintaan:
Dari gambar 3.1 sumber vertikal menunjukkan harga barang (p) yang diukur dalam rupiah per unit. Harga inilah yang diterima penjualan untuk jumlah penawaran tertentu dan yang akan dibayar pembeli untuk jumlah permintaan tertentu. Sumbu horizontal menunjukkan jumlah total permintaan dan penawaran (Q) dinyatakan dalam unit per periode. Didalam grafik tersebut terdapat perpotongan antara kurva penawaran dan kurva permintaan yang disebut keseimbangan pasar (equilibrium). Kedua kurva saling berpotongan pada jumlah dan harga equilibrium. Pada harga ini Pe, jumlah penawaran dan permintaan adalah sama (Qe).
Mekanisme pasar (market mechanism) adalah kecenderungan pasar bebas untuk perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang, yaitu sampai jumlah penawaran dan permintaan sama. Pada titik ini karena tidak ada kelebihan permintaan atau kelebihan penawaran, tidak ada tekanan terhadap harga untuk berubah lagi. Penawaran dan permintaan tidak selalu berada dalam equilibrium dan beberapa pasar mungkin tidak akan mencapai equilibrium dengan cepat apabila kondisi tiba- tiba berubah, namun kecenderungan tetap, bahwa pasar biasanya mengarah ke keseimbangan.
Berikut daftar harga barang per unit, jumlah penawaran dan jumlah permintaan untuk barang berupa gula pasir.

Berdasarkan tabel diatas kita dapat membuat kurva keseimbangan pasar yang merupakan perpaduan atau perpotongan kurva penawaran dan permintaan barang.

• Harga dan jumlah keseimbangan pasar
Syarat terjadi keseimbangan pasar adalah penawaran sama dengan permintaan, sehingga:
           S              =      D
5.000 + 50Q    = 11.400 – 20Q
50Q + 20Q  = 11.400 – 5.000
            70Q  = 6.400
                 Q = 91,4
Merupakan jumlah keseimbangan pasar, disimnbolkan dengan Qe (Q equilibrium). Menentukan harga keseimbangan pasar memiliki salah satu persamaan fungsi, yaitu fungsi permintaan atau fungsi penawaran. Misalkan menggunakan fungsi permintaan untuk menghitung Pe (P equilibrium) sebagai berikut:

P = 11.400 – 20Q
P = 11.400 – 20.(91,4)
P = 11.400 – 1,828
P = 9,572
Menggambarkan kurva permintaan dan kurva penawaran serta posisi keseimbangan pasar sebagai berikut:


    1. Penggolongan Pembeli dan Penjual
Pembeli dan penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga pasar dan harga pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi konsumen/ pembeli.
Pembeli dan penjual dapat digolongkan:
  • Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan membeli di atas harga pasar.
  • Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan sama dengan harga pasar.
  •  Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai kemampuan membeli di bawah harga pasar.
  • Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar.
  • Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok sama dengan harga pasar.
  • Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.
Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan:
a. Terdapat pembeli/penjual yang memperoleh keuntungan. Pembeli yang memiliki kemampuan membeli lebih tinggi (pembeli super marginal) mendapatkan premi konsumen. Penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar (penjual super marginal) mendapatkan premi produsen.
b. Terdapat pembeli/penjual yang menderita kerugian. Pembeli sub marginal yang memiliki kemampuan membeli di bawah harga pasar. Penjual sub marginal yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.
c. Terdapat pembeli dan penjual yang impas (Break Even Point). Tidak memperoleh keuntungan dan kerugian karena harga pokok sama dengan harga pasar serta kemampuan membeli sama dengan harga pasar.

F.     Elastisitas
Definisi Elastisitas

Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.
Elastisitas terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a.       Elastisitas harga (price elasticity)
 yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang tersebut.

b. Elastisitas silang (cross elasticity)
adalah persentase perubahan jumlah barang x yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y).

c. Elastisitas pendapatan (income elasticity)
yaitu persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil konsumen.

 Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini.

Keterangan:

ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan

Contoh:
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!

Jawab:

Macam-Macam Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan terdiri atas lima macam.

Keterangan:
% ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPd = Persentase perubahan harga barang

 Kurva Elastisitas Permintaan
Kurva Elastisitas Permintaan
Kurva Elastisitas Permintaan

 Menghitung Elastisitas Permintaan secara Matematis

Dari rumus elastistas:
menunjukkan, bahwa:
adalah turunan pertama dari Q atau Q1.

Contoh
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 – -P. Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80!

Jawab:
Jika P = 80, maka Q = 50 – 1/2 (80)
Q = 50 – 40
Q = 10
Contoh
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 50!
Jawab:

 Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dapat dengan rumus sebagai berkut:




Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas penawaran

Contoh:
Pada saat harga Rp500,00 jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian harga turun menjadi Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien elastisitas penawarannya!


Jawab:


Macam-Macam Elastisitas Penawaran

Seperti halnya elastisitas permintaan, elastisitas penawaran juga terdapat lima macam, yaitu:


Keterangan:
% ΔQs : Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
% ΔPs : Persentase perubahan harga barang


 Kurva Elastisitas Penawaran
Kurva Elastisitas Penawaran
Kurva Elastisitas Penawaran

Cara praktis menentukan besarnya elastisitas tanpa mencari turunan Q atau Q1, yaitu:
1)      Jika persamaan fungsi menunjukkan P = a – bQ (fungsi permintaan) dan
 P = a + bQ (fungsi Penawaran), maka rumus elastisitasnya adalah sebagai berikut.
Contoh 1:
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 50!



Jawab:
Dengan cara biasa Jika P = 50, maka 
50 = 100 – 2Q
2Q = 50
Q = 25



Contoh 2:
Diketahui fungsi penawaran P = 100 + 2Q. Hitunglah elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 500!
Jawab:
Dengan cara biasa Jika P = 500, maka 
500 = 100 + 2Q
-2Q = -400
Q = 200
Contoh 3:
Diketahui Fungsi penawaran P = -100 + 2Q. Hitung elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 400!
Jawab:
Dengan cara biasa Jika P = 400, maka 
400 = -100 + 2Q
-2Q = -500
Q = 250


2) Jika persamaan fungsi menunjukkan Q = a – bP (fungsi permintaan) dan Q = a + bP (fungsi penawaran), maka rumus elastisitasnya adalah sebagai berkut.
Contoh
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q =50 – 1/2 P.
Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80!
Jawab:
Dengan cara biasa
Jika P = 80, maka Q =50 – 1/2 (80)
Q = 50 – 40
Q = 10

Contoh
Fungsi penawaran suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 + 2P. Tentukan besar elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 50!
Jawab:
Dengan cara biasa
Jika P = 50, maka Q = 50 + 2(50)
Q = 50 + 100
Q = 150