Senin, 10 November 2014

Perilaku Podusen dan Perilaku Konsumen



PERILAKU KONSUMEN DAN PERILAKU PRODUSEN
Veronica Indriyani S
Kegunaan barang
Setiap  barang mempunyai nilai guna atau manfaat tersendiri sering juga disebut utilitas (Utility).
Manusia melakukan proses produksi untuk meningkatkan nilai guna suatu barang.

Kegunaan dapat digolongkan menjadi:
1. kegunaan bentuk (form utility)
              Peningkatan nilai guna suatu barang terjadi karena perubahan bentuknya.
2. Kegunaan waktu (time utility)
Peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika digunakan pada waktu yang tepat.
3. Kegunaan tempat (place utility)
Peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika berada pada tempat yang tepat.
4. Kegunaan kepemilikan (Ownership Utility)
Peningkatan niai guna suatu barang terjadi jika berada pada pemilik yang tepat.
5.  Kegunaan bahan dasar (Elementary utility)
                                Suatu barang dirasakan kegunaannya karena memiliki bahan dasar tertentu.
  
Untuk tugas dirumah baca materi nilai pakai dan nilai tukar
NILAI BARANG
  1. Nilai Pakai ialah kemampuan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan.
NP dibagi menjadi 2:
  1. Nilai pakai subyektif ialah penilaian seseorang thd suatu barang krn brg tersbut mampu memenuhi kebutuhan. Contohnya cincin tunangan leonardo
  2. Nilai pakai obyektif ialah penilaian masyarakat terhadap suatu barang  karena barang tersebut mampu memenuhi kebutuhan. Contohnya cincin sebagai perhiasan.
2. Nilai tukar ialah kemampuan suatu barang untuk ditukarkan dengan barang lain.
Nilai tukar dibagi menjadi 2:
  1. Nilai tukar subyektif, ialah penilaian seseorang terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat ditukarkan dengan barang lain. Contohnya camera bagi seorang potografer tdk mau diganti dengan handycam.
  2. Nilai tukar obyektif ialah penilaian masyarakat terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat ditukar dengan barang lain. Contohnya camera ditukar dengan hp atau handycam.
Utilitas maksimum adalah suatu kegiatan konsumsi konsumen dalam mencapai keseimbangan pasar, yaitu besar pengorbanan yang dikeluarkan sama dengan atau sebanding dengan utilitas yg didapat dari barang yang dikonsumsi
Untuk memahami utilitas maksimum berikut diuraikan 3 pendekatan ekonomi yg sdh ddikenal:
  1. Pendekatan Marginal utility atau pendekatan guna batas
  2. Pendekatan indiference curve
  3. Pendekatan garis anggaran
1.       Pendekatan Marginal Utility
Pendekatan marginal  yaitu pendekatan yang bertitik tolak pada anggapan bahwa utilitas konsumen bisa diukur atau dinyatakan dengan angka (kardinal). Pendekatan ini disebut pendekatan Kardinal. Marginal utility adalah tambahan kepuasan yang diperoleh karena tambahan unit barang yang dikonsumsi. Semakin banyak barang yang dikonsumsi maka marginal utility akan semakin menurun/berkurang (law of diminishing marginal utility) hukum Gossen I “tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan semakin berkurang apabila ia terus menerus menambah konsumsinya atas barang tersebut. Apabila konsumsi atas barang tersebut bertambah satu unit lagi, nilai guna total akan berkurang dan tambahan nilai guna akan menjadi negatif”.
Hukum Gossen II “setiap orang akan berusaha memenuhi kebutuhannya atas beberapa barang dan jasa yang dapat memberikan tingkat kepuasan yang sama”.
Konsumen akan mencapai kondisi keseimbangan atau memperoleh kepuasan maksimum dalam mengkonsumsi dua barang apabila mencapai kedua syarat berikut:
Contoh wawan mengkonsumsi apel (X) dan jeruk (Y) masing-masing 5 buah. Harga apel Rp 2.000,00 dan harga jeruk Rp 1.000,00 per buah. Anggaran yang ia miliki Rp 12.000,00. Berikut kombinasi apel dan jeruk yang dikonsumsi :
2. Pendekatan indiferen curve ialah pendekatan yang bertitik tolak pada anggapan bahwa utilitas konsumen dapat dinyatakan melalui tingkatan2 utilitas dari tingkat rendah ke tingkat tinggi (bersifat ordinal). Maka disebut pendekatan ordinal.
Karakteristik/ciri kurva indifferen adalah
Kurva menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya konsumen akan mengorbankan sejumlah barang tertentu untuk mendapatkan sejumlah barang lain.
Cembung dari titik pusat (origin). Artinya konsumen mau mengorbankan sejumlah barang untuk mendapatkan barang lainnya dalam perbandingan yang semakin mengecil.
Ada kumpulan IC yang disebut sebagai  Indifference cap, yaitu menunjukkan IC yang letaknya paling jauh dari titik origin mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Antar kurva IC pada suatu waktu tidak dimungkinkan saling perpotongan.
Anggaran yang dimiliki oleh angela sebesar Rp 10.000,00. Harga sebutir telur (barang X)  Rp 1.000,00 dan harga seekor ikan (barang Y) Rp 1.000,00. Jika semua uang dibelanjakan untuk membeli barang X maka akan mendapatkan 10 butir, dan jika semua uang dibelanjakan untuk membeli barang Y akan mendapatkan 10 ekor.
Kerjakan di buku latihan
1. Lengkapi tabel MU dan gambarkan kurva TU dan MU!
2. Berdasarkan tabel di bawah ini gambarkan kurva indifferen!
Perilaku produsen
Tujuan kegiatan produksi adalah sebagai berikut:
Untuk memenuhi kebutuhan RTK maupun RTP
Untuk mengganti barang yang sudah rusak
Untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembagan jaman dan kemajuan teknologi serta penduduk yang semakin meningkat
Untuk memenuhi pasar internasional
Untuk mendapatkan keuntungan
Untuk meningkatkan kemakmuran.
Faktor produksi memiliki hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai  output (keluaran) dari proses produksi sangat tergantung pada faktor produksi sebagai input (masukan). Semakin besar jumlah faktor produksi yang masuk dalam proses produksi semakin besar pula jumlah output yang dihasilkan.
Secara matematis fungsi produksi dinyatakan dalam rumus :
Q = f ( R,C,T,L)
Dimana :
Q= jumlah produk yang dihasilkan      f = fungsi
R = resources/sumber daya alam        C = capital
T = technology                                         L = Labour
Low of diminishing return atau hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (David Ricardo)
 “apabila faktor variabel ditambah dengan tambahan yang sama secara terus menerus terhadap faktor produksi tetap, maka hasil produksi seluruhnya akan bertambah hingga pada tingkat ttt, kemudian hasil itu semakin berkurang.
Produksi total (TP) menunjukkan jumlah produksi keseluruhan atas penggunaan berbagai alternatif jumlah tenaga kerja per unit waktu.
Produksi tenaga kerja rata-rata (average product of labour = AP) adalah produksi total (TP) dibagi jumlah unit tenaga kerja (L). AP = TP/L.
Produksi tenaga kerja marginal (marginal product of labour = MP) adalah tambahan produksi yang dihasilkan akibat bertambahnya satu unit tenaga keja yang digunakan.
                MP = ∆TP/∆L.
Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis ataupun manajer.
Pemilik bisnis : memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan.
Manajer: mengatur karyawan dan menggunakan SD perusahaan untuk usaha.
Pengusaha: berusaha mendirikan perusahaan yg menguntungkan, mencari dan mengelola SD untuk memulai suatu bisnis.
Agar berhasil, seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal
Perencanaan
Menyusun strategi, rencana bisnis, dan visi perusahaan. Hts tau apa yg akan dicapai dan bgmn cara mencapai tujuan.
Pengorganisasian
SD yg ada dikelola u/ mencapai tujuan perusahaan.
Pengarahan
Agar rencana dpt terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing karyawan dalam organisasi
Pengendalian
                apakah yang sdh dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan
Produsen sebagai penyedia barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Ada dua tipe produsen dalam melakukan kegiatan produksinya:
1. Produsen yang mengutamakan kepentingan masyarakat, dalam melakukan kegiatannya memperhatikan hal-hal sbb:
Produsen memperoleh bahan baku dengan cara yang wajar
Produsen memberikan upah yang layak kepada karyawannya dengan memperhatikan kesejahteraannya
Kegiatan produksinya tidak mengganggu lingkungan disekitarnya
Produsen mengutamakan keselamatan karyawannyadalam berproduksi
Produsen menghasilkan barang yang benar2 dibutuhkan masyarakat
Kualitas barang yang dihasilkan produsen terjamin
Harga barang yang dihasilkan produsen terjangkau oleh daya beli masyrakat
2. Produsen yang merugikan masyarakat, dalam berproduksi akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
Produsen melakukan penimbunan bahan bakusehingga produsen lain mengalami kesulitan untuk mendapatkannya
Dengan alasan efisiensi, produsen membayar upah yang rendah kepada karyawannya dan sering tidak tepat dalam pembayarannya
Produsen kurang memperhatikan keselamatan karyawannya
Produsen melakukan kegiatan produksinya yang menimbulkan pencemaran lingkungan
Kulaitas barang yang dihasilkan produsen rendah
Pelayanan produsen kepada karyawan maupun kepada pelanggan kurang memuaskan.
Isoquant
Yang dimaksud dengan isoquant adalah kurva yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang menunjukan kombinasi dua faktor produksi guna menghasilkan tingkat produksi yang sama. Kurva isoquant memiliki cirri-ciri sama dengan kurva indefferensi dalam teori prilaku konsumen.
Kurva isoquant menunjukkan  kombinasi dua faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk yang sama
Isocost
Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari titik-titik yang menunjukan kombinasi factor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Kombiniasi pengunaan Ciri-ciri kurva isocost sama dengan budget line atau kurva garis anggaran dalam teori prilaku konsumen.
Kurva isocost menunjukkan kombinasi dua faktor produksi dengan  biaya yang sama.
Jumlah Produksi Optimum
Perusahaan dikatakan menghasilkan produk secara optimum apabila perusahaan tersebut dengan jumlah produksi tertinggi dan pada saat itu perusahaan menghasilkan dengan kombinasi factor produksi yang paling rendah biayanya (Least Cost Combination).
Secara garis besar Least Cost Combination tercapai saat kurva isocost bersinggungan dengan kurva isoquant
Kerjakan dibuku latihan
a.Lengkapi tabel MP dan AP
b. Gambarkan kurva TP, MP dan AP (berilah penjelasan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar